Resensi Novel "Ayah Menyayangi Tanpa Akhir"


  • Pengarang : Kirana Kejora
  • Bahasa       : Indonesia
  • Genre         : Fiksi berlatar Kisah Nyata
  • Penerbit     : Zettu
  • Rilis             : Mei 2013
  • Halaman    : 372
  • ISBN            : 978-620-7735-46-0

   Novel ke 17 ini berdasar kisah nyata Tentang Mensyukuri & Menikmati arti kesepian, kesenyapan, kehilangan Pada saatnya kita memang harus sendiri

Demikian tulisan Kirana Kejora dilembar lembar awal novelnya ini.....

Arjuna Dewangga awalnya mungkin tak pernah menduga ia akan menikah muda untuk kemudian menjadi orangtua tunggal. Ketika masih kuliah di Jogja Arjuna berpacaran dengan Keisha Maizuki, gadis jepang yang sedang mengikuti program penelitian dan pertukaran mahasiswa UGM. Sayangnya hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orang tua mereka. Namun begitu akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dalam usia muda walau tanpa restu orang tua masing masing. Selang beberapa bulan mereka menikah, keisha hamil dan juga melahirkan anak laki laki yang diberi nama Rajendra Mada Prawira. Rasa bahagia itu pun diikuti rasa amat terpukul dan sedih yang dirasakan juna karena beberapa saat selang mada lahir, keisha pergi menghadap sang pencipta. Juna menjalani perannya sebagai single parent dan mengurus sang buah hati dengan penuh kasih sayang dengan dibantu oleh pembantu mereka yang bernama Mbok Jum dan Pak Ri. 

Mada kecil seringkali merindukan kehadiran sosok sang ibunya dan kerap melakukan hal yang aneh seperti mengirim surat untuk mendiang ibunya melalui kantor pos. Hal itu kadang membuat juna kerap sedih. Seiring makin dewasanya mada, dia kini sudah mengerti dengan kondisi yang dialaminya dan bahkan pernah dia menawarkan kepada ayahnya agar mencari pendamping baru sekaligus ibu baru untuknya, tetapi juna menolak. Juna amat menikmati perannya sebagai single fighter. Juna yang super sibuk ini pun tetap menyempatkan waktu liburnya untuk sang jagoannya yaitu mada. Dikamus hidup juna dia tidak mau hari liburnya dipakai untuk bekerja. Ayah dan anak ini seringkali menghabiskan waktu libur mereka berdua. Juna dan Mada adalah ayah dan anak yang sangat kompak, hobi dan selera musik mereka pun sama.

Novel ini tidak sekedar menceritakan bagaimana suka duka seorang ayah membesarkan anak semata wayangnya seorang diri dan gambaran cinta seorang ayah terhadap anaknya saja namun novel ini juga kaya dengan muatan muatan ensiklopedis tentang banyak hal yang membuat pembaca terbuka wawasannya baik secara filosofis maupun pengetahuan. Pengetahuan pengetahuan yang dimasukan penulis sangat banyak dan beragam. Ragamnya muatan ensiklopedia dalam novel ini memang dapat menambah wawasan pengetahuan. Yang pasti kisah dalam novel ini membuat kita memahami akan arti kesendirian, kesetiaan, hubungan antara ayah dan anak, pengorbanan, perjuangan hidup, dan cinta ayah yang tak akan pernah berakhir pada anaknya. Dan muatan ensiklopedisnya membuat novel ini menjadi novel yang memberi banyak pengetahuan kepada pembacanya. 


Kekurangan buku : 
Banyak sekali bab didalam novel ini hingga 46 bab, dan adanya beberapa adegan merokok yang dilakukan juna didepan istrinya yang sedang hamil dan didepan anaknya yang masih remaja. 

Kelebihan buku 
Bahasa yang digunakan sederhana dan ringan. Begitu tangguh penulis menggambarkan sosok juna sebagai single dad bagi mada. 

Pesan moral :
Novel ini pun memberi pesan moral akan berharganya waktu. Waktu tidak bisa diputar kembali, tidak ada ruang penyesalan. Hargai setiap waktu yang ada dengan mengisinya untuk hal berguna dan berbagi dengan sesama, dengan orang yang kita kasihi. Rasa sayang dan cinta orangtua terutama ayah itu amatlah besar dan tiada akhirnya, walau beliau seringkali sibuk dengan pekerjaannya dan juga terkadang melarang sesuatu hal dan memarahi kita itu semua bukan tanpa alasan. Tapi itu semua karena ayah sayang kepada kita dan demi kebaikan kita sendiri. Seorang ayah ataupun orang tua akan berbuat apa saja demi kebaikan dan kebahagiaan anaknya yang dia sayangi dan cintai.
Dad, love you forever...




"Pada saatnya kita memang harus sendiri"





Komentar

Posting Komentar